Pengertian, Perbedaan dan Karakteristik Arus AC vs DC (Alternating Current vs. Direct Current)

{tocify} $title={Daftar Isi}


 


 Karakteristik dan Aplikasi Sinyal DC (Arus Langsung)

 Dalam artikel ini, kita akan membahas tempat penting sinyal dalam desain sirkuit, menentukan sinyal AC dan DC, dan membahas sumber tegangan catu daya AC dan DC.

 Pengantar Sinyal

 Insinyur listrik menghabiskan banyak waktu untuk membicarakan sinyal.  Arti asli dari kata ini terkait erat dengan konsep transmisi dan penerimaan: sinyal adalah semua jenis gerakan, suara, atau gerakan mekanis yang digunakan untuk menyampaikan informasi.  Saat ini, ini adalah istilah teknik umum yang kami gunakan ketika mengacu pada tegangan, arus, urutan numerik, dan ekspresi matematika yang bervariasi terhadap waktu.  Namun, penting untuk diketahui bahwa sinyal-sinyal ini mempertahankan hubungan konseptual dengan transmisi dan penerimaan, karena mereka, secara umum, merupakan sarana untuk mentransfer atau mewakili informasi.

 Karakteristik sinyal listrik ditentukan oleh hubungan antara amplitudo dan waktu.  Hubungan ini dapat ditangkap oleh ekspresi matematika dan dengan urutan titik data, tetapi dalam banyak kasus, metode yang paling ringkas, nyaman, dan informatif adalah representasi visual.  Kita sering menganalisis sinyal melalui grafik di mana sumbu vertikal menunjukkan amplitudo dan sumbu horizontal menunjukkan waktu.  Hasilnya adalah kurva yang perubahan posisi vertikalnya sesuai dengan variasi sinyal dalam tegangan atau arus.  Sebagai contoh


 Arus Bolak-balik dan Arus Langsung

 Sinyal listrik datang dalam berbagai bentuk dan ukuran yang tak ada habisnya.  Namun, jika kita fokus pada karakteristik umum, kita dapat mengelompokkan sinyal ke dalam kategori yang luas.  Mungkin kategorisasi yang paling mendasar adalah bahwa DC versus AC.

 DC adalah singkatan dari “arus searah”, dan AC adalah singkatan dari arus bolak-balik.  Arus searah jika selalu mengalir dalam arah yang sama, sedangkan arus bolak-balik secara berkala berubah arah.  Istilah "DC" dan "AC" telah menjadi kata sifat umum yang dapat menggambarkan tegangan dan bahkan arus (kita sering mengatakan "arus DC" daripada "arus searah").  Jadi, "tegangan DC" tidak benar-benar diartikan sebagai "tegangan arus searah";  sebaliknya, ini menunjukkan bahwa tegangan tidak mengubah polaritas—amplitudo dapat menunjukkan variasi yang besar dari waktu ke waktu, tetapi selalu positif atau selalu negatif.  Tegangan AC, di sisi lain, secara konsisten berubah dari polaritas positif ke polaritas negatif dan dari polaritas negatif ke polaritas positif.


 Sinyal AC dan DC


 Istilah AC dan DC dapat menggambarkan sinyal juga.  Sinyal AC adalah urutan arus, tegangan, atau numerik yang secara konsisten menunjukkan nilai positif dan negatif, dan sinyal DC hanya menunjukkan nilai positif atau hanya nilai negatif.

 Plot berikut memberikan contoh sinyal AC dan DC.  Sinyal di sebelah kiri adalah AC;  tegangan secara teratur memanjang di atas dan di bawah sumbu horizontal, yang sesuai dengan amplitudo 0 V. Sinyal di sebelah kanan adalah DC;  ia memiliki variasi amplitudo yang signifikan, tetapi tegangan selalu di bagian positif dari grafik.



 


 Sumber AC dan DC


 Istilah "AC" dan "DC" terkait erat dengan tegangan catu daya.  Tegangan ini dihasilkan oleh sumber dan merupakan sarana untuk menyuntikkan energi listrik ke dalam rangkaian.  Terlepas dari kenyataan bahwa tegangan suplai AC selalu bervariasi terhadap waktu, kami umumnya tidak menyebutnya sebagai sinyal.  Ini masuk akal karena tujuannya adalah untuk memasok energi daripada mewakili atau mengirimkan informasi.

 Dua sumber energi listrik yang paling umum adalah generator dan baterai.  Generator adalah sumber AC;  mereka menghasilkan tegangan sinusoidal yang secara berkala bervariasi antara polaritas positif dan polaritas negatif.  Baterai menciptakan perbedaan potensial statis antara dua terminal, dan akibatnya, mereka adalah sumber DC.  Dalam diagram rangkaian, sumber tegangan DC dan AC dapat diwakili oleh simbol-simbol berikut:

 Energi listrik didistribusikan melalui jaringan listrik sebagai arus bolak-balik, tetapi sistem elektronik memerlukan tegangan suplai DC.  Tegangan suplai AC dapat diubah menjadi tegangan suplai DC yang stabil melalui penyearah yang diikuti oleh regulator tegangan.  Kami akan mempelajari lebih lanjut tentang konversi AC-ke-DC dan pengaturan tegangan di tutorial video mendatang.

 Kesimpulan


 Kami telah membahas karakteristik dasar sinyal listrik dan perbedaan antara AC dan DC sehubungan dengan sinyal dan tegangan suplai.  Dua tutorial video berikutnya akan mengeksplorasi cara sistem kelistrikan menggunakan sinyal DC dan AC
Baca Juga

Posting Komentar

Berkomentarlah sesuai Artikel secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti yang diatur dalam UU ITE

Lebih baru Lebih lama